Breaking News
Kumpulan informasi aktual seputar peristiwa penting yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia, meliputi isu politik, kebijakan pemerintah, bencana, dan dinamika sosial masyarakat.
Telkomsel Telkomsel Telkomsel Telkomsel

Hamas Bahas Proposal Gencatan Senjata Gaza dengan Kelompok Palestina Lain Upaya Damai di Tengah Ketegangan

Hamas Bahas Proposal Gencatan Senjata Gaza dengan Kelompok Palestina Lain Upaya Damai di Tengah Ketegangan

cek disini

Namun- Hamas sedang menggelar diskusi intensif dengan berbagai faksi Palestina lainnya untuk membahas proposal gencatan senjata terbaru di Jalur Gaza. Proposal ini diajukan oleh mediator regional atas nama Amerika Serikat (AS) dan mencakup sejumlah poin kritis, termasuk pembebasan sandera secara bertahap. Dalam pernyataan resminya pada Jumat (4/7/2025), Hamas menyatakan akan memberikan respons resmi setelah konsultasi internal selesai dilakukan.

Isi Proposal Gencatan Senjata

Proposal ini diyakini mencakup:

  1. Pertukaran Tahanan: Pembebasan 10 sandera Israel yang masih hidup dan pemulangan jenazah 18 sandera lainnya sebagai imbalan bagi pembebasan tahanan Palestina dari penjara Israel.

  2. Bantuan Kemanusiaan: Pembukaan akses bantuan kemanusiaan secara bebas ke Gaza, termasuk makanan dan obat-obatan, dengan pengawasan PBB dan Palang Merah.

  3. Penarikan Pasukan Israel: Penarikan bertahap pasukan Israel dari beberapa wilayah Gaza.

  4. Jaminan Keamanan: Hamas meminta jaminan bahwa serangan militer Israel tidak akan dilanjutkan setelah masa gencatan senjata 60 hari berakhir.

Saat ini, sedikitnya 50 sandera Israel masih ditahan di Gaza, dengan sekitar 20 orang diyakini masih hidup. Pertukaran sandera menjadi salah satu isu paling sensitif dalam negosiasi ini.

Tekanan AS: Hamas Diminta Segera Beri Jawaban

Presiden AS Donald Trump menyatakan harapannya agar Hamas segera memberikan keputusan dalam 24 jam. “Saya sangat berharap ini merupakan kesepakatan yang selesai. Tetapi semuanya bergantung pada apa yang bersedia diterima oleh Hamas,” ujar Duta Besar AS untuk Israel, Mike Huckabee, dalam wawancara dengan Channel 12 TV, Kamis (3/7/2025).

Hamas Bahas Proposal Gencatan Senjata Gaza dengan Kelompok Palestina Lain Upaya Damai di Tengah Ketegangan
Hamas Bahas Proposal Gencatan Senjata Gaza dengan Kelompok Palestina Lain Upaya Damai di Tengah Ketegangan

Baca Juga: Demonstrasi di DPRD Kota Tegal, Warga Desak BK Pecat Oknum Dewan Terlibat Haji Non-Prosedur

Trump mengklaim bahwa Israel telah menyetujui kerangka gencatan senjata selama 60 hari. Jika kesepakatan tercapai, ini bisa menjadi langkah awal menuju pembicaraan formal yang lebih luas, terutama menjelang kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Washington pekan depan.

Serangan Israel Terus Berlanjut di Tengah Pembicaraan Damai

Meski negosiasi gencatan senjata berlangsung, serangan militer Israel masih terus terjadi di Gaza. Pada Jumat pagi, serangan udara dan artileri dilaporkan menghantam Khan Younis di selatan Gaza. Helikopter tempur Israel juga terlihat beroperasi di wilayah tersebut.

Malam sebelumnya, sedikitnya 15 warga Palestina tewas dalam serangan terhadap dua tenda pengungsian di Khan Younis, menurut laporan Rumah Sakit Nasser. Militer Israel belum memberikan komentar spesifik, tetapi dalam pernyataan umum, mereka menegaskan bahwa operasi tersebut bertujuan untuk “menghancurkan kemampuan militer Hamas.”

Netanyahu Tegaskan Komitmen Bebaskan Sandera

PM Benjamin Netanyahu kembali menegaskan komitmennya untuk membebaskan semua sandera Israel yang masih ditahan di Gaza. “Saya merasa sangat berkomitmen untuk memastikan kembalinya semua sandera kami, semuanya. Kami akan membawa mereka semua kembali,” ujarnya saat mengunjungi Kibbutz Nir Oz, lokasi penculikan besar-besaran pada 7 Oktober 2023.

Namun, Netanyahu belum menyatakan kesediaannya untuk mengakhiri perang sepenuhnya. Ia menegaskan bahwa operasi militer akan terus berlanjut hingga “seluruh sandera dibebaskan dan kemampuan militer serta pemerintahan Hamas dihancurkan.”

 Peluang dan Tantangan Kesepakatan

  • Peluang:

    • Adanya tekanan internasional, terutama dari AS, bisa mendorong Hamas untuk menerima proposal.

    • Pertukaran sandera dan bantuan kemanusiaan menjadi insentif besar bagi warga Gaza yang sudah menderita hampir 20 bulan perang.

  • Tantangan:

    • Hamas mungkin menolak jika tidak ada jaminan penghentian permanen serangan Israel.

    • Kelompok-kelompok Palestina lainnya, seperti Islamic Jihad, bisa mempengaruhi keputusan Hamas.

Jika Hamas menerima proposal, ini bisa menjadi titik balik dalam konflik Gaza. Namun, jika ditolak, eskalasi militer diperkirakan akan semakin meningkat. Dunia internasional, terutama AS dan PBB, terus mendorong agar kedua belah pihak segera mencapai kesepakatan sebelum lebih banyak korban berjatuhan.

telkomsel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *