Breaking News
Kumpulan informasi aktual seputar peristiwa penting yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia, meliputi isu politik, kebijakan pemerintah, bencana, dan dinamika sosial masyarakat.
Telkomsel Telkomsel Telkomsel Telkomsel

Kebakaran Hutan di Harau Sumbar Meluas Capai 5 Hektar Lahan Gambut Terbakar dan Upaya Pemadaman Terkendala

Kebakaran Hutan di Harau Sumbar Meluas Capai 5 Hektar Lahan Gambut Terbakar dan Upaya Pemadaman Terkendala

cek disini

Namun- Kebakaran hutan di Nagari Tarantang, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar), semakin meluas dalam kurun waktu 24 jam. Dari sebelumnya seluas 2 hektar pada Senin (23/6/2025), api terus membesar dan telah menghanguskan sekitar 5 hektar lahan hingga Selasa (24/6/2025). Kebakaran ini semakin sulit dikendalikan karena terjadi di lahan gambut dan lokasinya yang jauh dari pemukiman warga.

Penyebab Kebakaran dan Dugaan Pembukaan Lahan dengan Cara Dibakar

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Limapuluh Kota, Rahmadinol, mengungkapkan bahwa kebakaran diduga disebabkan oleh aktivitas warga yang membuka lahan dengan cara dibakar.

“Dugaan sementara, ada warga yang membuka lahan dengan membakar. Ini sedang diselidiki oleh Polres Limapuluh Kota,” kata Rahmadinol saat dihubungi Kompas.com.

Praktik pembakaran lahan untuk pertanian atau perkebunan masih marak terjadi di beberapa daerah, meskipun telah ada larangan keras dari pemerintah. Jika terbukti, pelaku bisa dikenakan sanksi pidana berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Lahan Gambut dan Tantangan Pemadaman

Salah satu faktor yang memperparah kebakaran adalah jenis lahan yang terbakar, yaitu lahan gambut. Gambut memiliki sifat mudah terbakar dan api bisa menyebar secara tidak terlihat di bawah permukaan tanah, sehingga sulit dipadamkan secara total.

“Lokasinya jauh dari permukiman warga, dan untuk mencapainya harus berjalan kaki. Ini menyulitkan tim pemadam,” ujar Rahmadinol.

Tim gabungan dari BPBD, Pemadam Kebakaran (Damkar), TNI, Polri, serta relawan warga telah berupaya memadamkan api sejak Senin siang. Namun, medan yang sulit dan minimnya akses air menjadi kendala utama.

Kebakaran Hutan di Harau Sumbar Meluas Capai 5 Hektar Lahan Gambut Terbakar dan Upaya Pemadaman Terkendala
Kebakaran Hutan di Harau Sumbar Meluas Capai 5 Hektar Lahan Gambut Terbakar dan Upaya Pemadaman Terkendala

Baca Juga: Manchester City Hancurkan Al Ain 6-0, Lolos ke 16 Besar Piala Dunia Antarklub 2025

Dampak Kebakaran dan Potensi Ancaman Kabut Asap

Kebakaran hutan di Harau bukan hanya mengancam ekosistem lokal, tetapi juga berpotensi menimbulkan kabut asap jika tidak segera diatasi. Kabut asap dapat mengganggu kesehatan masyarakat, terutama bagi penderita ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut), serta mengganggu aktivitas penerbangan jika asap menyebar ke wilayah yang lebih luas.

Pada tahun-tahun sebelumnya, kebakaran lahan gambut di Sumatera dan Kalimantan sering kali menimbulkan kabut asap hingga ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Pemerintah daerah dan pusat perlu waspada agar kejadian serupa tidak terulang.

BPBD Sumbar bersama pihak terkait terus berupaya memadamkan api dengan berbagai cara, termasuk menggunakan water bombing jika diperlukan. Namun, langkah pencegahan harus lebih ditingkatkan, seperti:

  1. Sosialisasi Larangan Membakar Lahan – Edukasi kepada masyarakat tentang bahaya pembakaran lahan dan alternatif pembukaan lahan tanpa bakar (PLTB).

  2. Peningkatan Patroli – Memperketat pengawasan di daerah rawan kebakaran, terutama saat musim kemarau.

  3. Penyiapan Infrastruktur Pemadaman – Menyediakan akses jalan dan titik air di lokasi-lokasi rawan kebakaran untuk mempermudah pemadaman.

  4. Penegakan Hukum – Memberikan sanksi tegas bagi pelaku pembakaran lahan untuk menimbulkan efek jera.

Kebakaran hutan di Harau, Sumbar, yang telah mencapai 5 hektar harus menjadi perhatian serius semua pihak. Selain upaya pemadaman, langkah pencegahan dan penanganan jangka panjang perlu diperkuat agar bencana serupa tidak terus berulang. Masyarakat juga diharapkan lebih sadar akan bahaya pembakaran lahan dan beralih ke metode pertanian yang lebih ramah lingkungan.

telkomsel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *